SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP HASANUDDIN 5 MANGKANG WETAN SEMARANG.........................

Pendaftaran Bisa lewat internet / Online

kegiatan SMP HASFIVE

Senin, 15 Oktober 2012

FOTO AKREDITASI SMP HASANUDDIN 5 SEMARANG

 FOTO AKREDITASI BERSAMA ASSESOR ,
SMP HASANUDDIN5 SEMARANG


  FOTO AKREDITASI BERSAMA ASSESOR ,
SMP HASANUDDIN5 SEMARANG
  FOTO AKREDITASI 
SMP HASANUDDIN5 SEMARANG
  FOTO AKREDITASI 
SMP HASANUDDIN5 SEMARANG

 FOTO AKREDITASI BERSAMA ASSESOR ,
SMP HASANUDDIN5 SEMARANG

Senin, 06 Februari 2012


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.


Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.

Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.


Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.


Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang Tautandisediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.



Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)- atau teknologi (ICT) merupakan istilah umum yang mencakup semua teknologi untuk manipulasi informasi dan komunikasi. Istilah ini kadang-kadang digunakan dalam preferensi untuk Teknologi Informasi (TI) / Information Technology (IT), khususnya di dua masyarakat: pendidikan dan pemerintah. Dalam penggunaan umum adalah sering diasumsikan ICT ini identik dengan IT; ICT sebenarnya meliputi segala media untuk merekam informasi (magnetis disk / tape, optical disk (CD / DVD), flash memori dll dan mungkin juga kertas catatan); teknologi informasi untuk penyiaran - radio, televisi, dan teknologi untuk berkomunikasi melalui suara atau gambar dan suara - mikrofon, kamera, loudspeaker, telepon hingga telepon selular. Termasuk di berbagai jenis perangkat keras komputer (PC, server, mainframes, penyimpanan jaringan), yang berkembang pesat pribadi perangkat keras yang terdiri dari pasar ponsel, perangkat pribadi, MP3 player, dan masih banyak lagi; penuh dari keseluruhan aplikasi perangkat lunak yang terkecil dari rumah - dikembangkan spreadsheet perusahaan terbesar ke paket perangkat lunak dan layanan online, dan hardware dan software yang diperlukan untuk beroperasi untuk jaringan transmisi informasi, sekali lagi mulai dari rumah ke jaringan global terbesar swasta jaringan komersial yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan besar, dan tentu saja, Internet . Dengan demikian, "ICT" membuat lebih eksplisit bahwa teknologi seperti penyiaran dan telekomunikasi selular nirkabel akan disertakan.

Perlu dicatat bahwa "ICT" oleh Inggris ini adalah definisi dan nuansa yang berbeda dalam lingkup daripada di bawah "ICT" di Jepang, yang lebih teknis dan dalam lingkup yang sempit.

ICT kemampuan sangat bervariasi dalam kecanggihan terutama di barat sedikit kurang di negara-negara berkembang. Tetapi negara berkembang akan menyusul dengan cepat, melompati generasi mengembangkan teknologi baru dan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.


INTEGRASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KESEAJANGAN PENGGUNAAN TIK di INDONESIA

Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia di tuntut untuk mampu menggunakan teknologi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mampu menggunakan Teknologi dengan baik, contohnya saja dalam hal pengoperasian komputer, masih banyak yang belum menguasai Microsoft Office, sehingga Sumber Daya Manusia yang ada belum mencapai tingkat yang sesuai dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Pihak sekolah, menjadikan TIK (Teknologi Komunikasi dan Informasi) sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari siswa. Dan belum semua guru mampu mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran, sehingga membuat proses pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.

Namun saat ini, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dsb, sudah mampu mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran mereka. Contohnya saja, sudah adanya Sekolah yang menerapkan E-learning dalam proses pembelajaran mereka. Adanya sekolah yang menerapkan pendidikan jarak jauh yang membantu daerah-daerah terpencil agar mampu meraih pendidikan yang sebanding dengan mereka yang ada di kota-kota besar.

Masalah besar yang masih ada saat ini diantaranya adalah fasilitas dan kemampuan sumber daya manusia. Fasilitas untuk mendukung adanya pendidikan jarak jauh masih jauh melampaui biaya yang dimiliki pihak sekolah. Tidak semua sekolah mampu menyediakan fasilitas tersebut dengan biaya yang sedikit. Sumber daya guru yang masih sedikit dalam memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan program-program E-Learning. Adanya rasa “gengsi” guru untuk merubah pola mengajar mereka yang tradisional menjadi pembelajaran berbasis aneka sumber termasuk media pembelajaran juga merupakan salah satu kendala dalam pengintegrasian TIK. Alasan yang selalu ada yaitu kurangnya mereka menguasai media, dan ketidakmampuan itu terkadang tidak mau mereka hilangkan dan tidak mau mempelajari bagaimana media tersebut bekerja membantu proses pembelajaran. Masalah-masalah ini yang selalu menjadi kendala dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran.

Berbeda jauh dengan integrasi teknologi komunikasi dan informasi di kota-kota besar. Adanya pelatihan-pelatihan dan rasa keingintahuan guru untuk menguasai komputer membantu mereka untuk mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang ada tidak lagi monoton, seperti penggunaan Power Point dalam pelajaran sejarah; adanya CD pembelajaran dalam pembelajaran Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, dsb; adanya penggunaan audio dalam proses pembelajaran Listening pada pelajaran Bahasa Inggris dengan disediakannya Lab Bahasa pada beberapa sekolah; penggunaan Website (baik yang berbayar maupun tidak, misalnya Blog, dsb) pada beberapa sekolah yang mengerti manfaat website tersebut bagi siswa dan sekolah; juga dengan adanya pendidikan jarak jauh tentunya dengan didirikannya Universitas Terbuka dan SMP Terbuka. E-Learning saat ini menjadi satu kebutuhan penting dalam proses pembelajaran agar mampu meratakan pendidikan di Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah mengalokasikan dana pendidikan secara tepat dan merata agar terpenuhinya pemerataan pendidikan dan mengurangi kesenjangan pendidikan yang ada di kota besar dan daerah terpencil.


Aplikasi Facebook Mobile Resmi untuk Handphone



facebook mobile
Baru-baru inifa Facebook melakukan langkah baru yang menguntungkan penggunanya, yaitu meluncurkan aplikasi Facebook mobile untuk di instal di handphone pengguna (pengguna facebook).
Menurut pihak Facebook (di websitenya) aplikasi Facebook Mobile ini bisa meminimalisir penggunan akses data (internet) sehingga lebih cepat loadingnya. Masalah biaya akses internet untuk membuka akun Facebook melalui aplikasi ini tidak usah dirisaukan , karena aplikasi ini dalam pen-download an dan penggunaan tidak memakan biaya (baca:gratis)
di web nya bilang kalau memang gratis, seperti akses Facebook dari Zero Facebook (0.facebook.com), aplikasi ini gratis untuk pengguna operator selular tertentu (untuk lebih jelasnya silahkan lihat web nya http://www.facebook.com/mobile) mungkin Aplikasi Facebook Mobile ini merupakan pengembangan dari Zero Facebook yang sudah cukup lama digunakan pengguna untuk mengakses Facebook dari Handphone secara gratis


eberapa hari yang lalu penulis mencoba mendownload dan menginstalnya di Handphone QWERTY butut penulis, Ohiya Aplikasi ini cocok dengan 2500 lebih jenis HP. Jadi kemungkinan besar cocok dengan Handphone anda.. hehe (#sok tau)
Jeengg...jeenng... setelah berhasil mendownload lewat opera mini, langsung saja penulis instal dan login ke Facebook lewat aplikasi ini dan... berhasil..!
Lebih oke memang tampilan aplikasi Facebook mobile ini (dibanding membuka facebook dengan browser bawaan ponsel) tapi sepertinya pernah melihat tampilan seperti ini.....
Ternyata benar, aplikasi ini mirip sekali dengan tampilan aplikasi Facebook di Aplikasi Snaptu.
Tapi penulis tetap puas dengan Peluncuran Aplikasi Facebook Mobile ini, bagaimana dengan anda?



Beberapa hari yang lalu aku login ke twitter (yang kebetulan sudah mem-follow akun twitter nya @Google dan @Blogger), dan membaca salah satu tweet terbaru dari kedua akun tersebut yang menyebutkan bahwa User Interface blogger untuk Back Page (yang dilihat admin ketika selesai login) sudah berubah total, dari yang biasanya didominasi warna coklat muda sekarang berubah menjadi di dominasi warna putih abu-abu.
Bagi anda yang ingin mencoba nya sendiri, anda bisa langsung login ke Blogger.com, kemudian pada halaman dasboard / dasbor langsung saja klik link coba antarmuka Blogger yang diperbarui
setelah di klik link yang ditunjuk oleh anak panah pada gambar diatas, langsung tampil User
Interface yang baru seperti berikut



anda juga bisa berpindah ke tampilan yang lama dengan mengklik link seperti gambar diatas. anda juga bisa memberikan respon/feedback mengenai tampilan baru ini pada pojok kanan bawah disetiap halaman baru tersebut

sepertinya cukup segini bahasan kali ini, karena akan lebih seru lagi kalau anda coba sendiri ^-^
semoga bermanfaat

jam

flash